13 Tips dan Cara Mendidik Anak yang Baik, Benar, dan Efektif di Masa Keemasannya

Circoloscacchivitinia 4
Love Your Family

Sebagai seorang ayah, tentu saja, kita harus bisa memberikan bimbingan dan arahan yang memadai sehingga dia bisa menjadi manusia yang baik dan memiliki karakter yang mulia yang kita inginkan nanti ketika mereka dewasa.

Usia 0 tahun adalah periode kritis untuk perkembangan otak anak. Pada tahap ini, anak mengalami periode emas di mana perkembangan otak terjadi dengan cepat dan cepat. Pada saat ini, bahkan otak seorang anak memiliki kemampuan untuk menyerap pengalaman baru lebih cepat daripada anak berusia 3 tahun. Karena itu, Anda tidak boleh salah dalam mendidik atau memberikan contoh bagi anak-anak Anda.

Tips sukses tentang cara mendidik anak yang baik memiliki banyak metode. Seberapa besar tingkat keberhasilan metode yang diterapkan tentu tergantung pada seberapa efektif kontribusi setiap orang tua kepada anak-anak mereka. Agar Anda tidak bingung ketika memberikan instruksi kepada anak-anak, berikut adalah beberapa cara untuk mendidik anak-anak yang baik, benar, dan bijaksana yang dapat Anda coba.

1. Bersikap baik dan tunjukkan kasih sayang yang tulus

Sebagai orang tua, selalu baik untuk bersikap baik kepada anak-anak. Karena hanya dengan kata-kata lembut, seorang anak akan mendengarkan kata-kata orang tuanya. Selain menuntut agar mereka baik kepada anak-anak, orang tua juga harus memberikan cinta yang tulus dan lengkap kepada anak-anak. Contohnya adalah memberi tahu anak Anda bahwa ia benar-benar mencintainya. Pelukan atau ciuman juga bisa menjadi rangsangan bagi jiwa anak yang bisa Anda lakukan.

2. Jadilah pendengar yang baik dan berikan dukungan

Mungkin putra Anda terganggu oleh teman-teman sekelasnya. Sebagai ayah yang baik, cobalah mendekati anak untuk menceritakan kisahnya. Pada saat itu, Anda harus menjadi pendengar yang baik dan dapat mendengarkan semua keluhan dan keluhan anak Anda. Ini adalah kunci keberhasilan dalam membangun kepercayaan diri anak-anak.

Berikan dukungan positif dan lengkapi dengan keterampilan untuk menghindari bercanda dengan teman dan kemampuan bersosialisasi dengan baik. Misalnya, Anda bisa mengajari anak Anda untuk menghindari menggoda teman-temannya. Misalnya, jika seorang teman berkata “Kamu jelek,” jawaban terbaik adalah “Biarkan aku pintar.” Anak-anak yang terbiasa mengolok-olok akan bosan dengan jawabannya karena godaan tidak ditanggapi dengan serius dan mereka tidak menerima jawaban yang mereka inginkan, seperti menangis, mengeluh atau marah.

3. Kembangkan kreativitas dengan bermain bersama

Mengajar anak bukan berarti harus selalu membuat “aturan baru” yang tidak menyenangkan baginya, tetapi juga bermain bersama. Biarkan dia belajar sesuatu dari Anda dengan cara yang jauh lebih menyenangkan, seperti bermain, menari atau bermain musik bersama.

4. Hindari menggunakan kata “Jangan”Circoloscacchivitinia 6

Ini adalah salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua. Ketika anak-anak melakukan percobaan yang bisa sedikit berbahaya, orang tua biasanya mengatakan “jangan lakukan itu” kepada anak-anak mereka. Bahkan, jika orang tua terlalu sering berbicara dengan anak-anak mereka, kata ini dapat memiliki konsekuensi negatif yang mencegah anak dari mengembangkan kreativitasnya. Untuk mengganti kata “jangan”, Anda harus menggunakan kata lain yang berarti lebih positif. Contoh kasus, seperti anak kecil yang berlari, maka bungkusan itu berbunyi “Jangan lari!” Pada kenyataannya, apa yang dimaksud ibu dengan “berjalan” tetapi anak itu tidak memahami hal ini. Jadi frasa yang harus digunakan adalah “Just Walk” atau “Slow down” dan seterusnya.

5. Jadilah panutan dan idola untuk anak Anda

Secara umum, setiap anak memiliki idola “superhero” di dunia imajinasi. Namun di dunia nyata, ia juga ingin memilikinya. Sebagai orang tua, Anda berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi apa yang diinginkan anak dan selalu dapat diandalkan. Salah satu solusinya adalah melakukan segala yang Anda pikir terbaik untuk anak-anak Anda.

Circoloscacchivitinia 5

6. Beri rasa nyaman

Menumbuhkan perasaan nyaman ketika anak-anak bersama Anda. Ajak diskusi kecil di antara teman-teman sekelas Anda. Agar anak-anak merasa nyaman, Anda tidak harus menjadi orang yang tahu segalanya yang membuat Anda merasa seperti Anda mendominasi percakapan. Jadikan dia teman yang juga membutuhkan perhatian dan simpati Anda.

7. Kembangkan rasa hormat

Ajari dia untuk selalu menghormati semua orang, orang tua dan teman sebaya. Adalah penting untuk tumbuh sejak usia dini, karena nanti, ketika dia dewasa, dia akan bisa menghargai semua orang.

8. Ajarkan tanggung jawab

Ajarkan dan ingatkan anak Anda untuk selalu memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Misalnya, jika sudah waktunya sekolah, ia harus pergi. Jika dia bertanya mengapa dia harus. Berikan alasan yang bisa dipahami olehnya.

9. Belajarlah untuk meminta maaf

Untuk meminta maaf atas kesalahan adalah tindakan yang mulia dan sopan. Ajari anak Anda untuk meminta maaf atas kesalahan yang mungkin ia lakukan kepada teman-temannya sehingga ia menyadari bahwa apa yang telah ia lakukan adalah tindakan yang tidak terhormat.

Circoloscacchivitinia 7

10. Jangan takut

Orang yang lebih tua umumnya cenderung mengambil “jalan pintas” yang mudah. Selain berbohong, orang tua juga sering menakuti anak-anak sehingga mereka ingin segera patuh. Ini adalah perilaku salah orang tua karena, selain bisa menjadi semacam trauma ketika ia dewasa, itu juga memerlukan kemandirian anak sehingga ia dapat membatasi kreativitasnya.

11. Jangan dibohongi

Seperti halnya ketakutan, anak-anak yang sering dibohongi sebagai seorang anak akan menjadi terbiasa dengan kebohongan yang ditanamkan oleh orang tua mereka. Ketika dia tumbuh dewasa, dia secara alami akan menganggap bahwa berbohong adalah hal yang wajar untuk dilakukan karena semua orang termasuk orang tuanya juga melakukannya.

12. Jangan berkata keras dan mengancam

Banyak orang mengatakan bahwa anak-anak tidak berbeda dengan kertas putih kosong. Apakah seorang anak juga tergantung pada apa yang diajarkan orang tuanya. Karena itu cobalah untuk menghindari kata-kata terkuat, mengancam atau bahkan berteriak pada anak-anak. Jika perilaku anak Anda mungkin terdengar nakal atau keras kepala, cobalah untuk menahan emosi Anda dan berbicara dengan lembut dan bijak.

13. Mengajarkan keterbukaan

Ketika Anda memiliki waktu luang bersama dengan bayi. Undang untuk berbicara dan mencoba mencari tahu tentang kehidupan sehari-hari mereka. Apa pun yang dia lakukan, apa yang membuatnya bahagia, apa yang membuatnya sedih atau bahkan apa yang membuatnya bersemangat. Dengan dibukanya anak, Anda juga dapat menemukan cara untuk mengetahui sifat anak sekaligus menjadi inspirasi bagi orang tua. Orang tua yang baik dan bijaksana adalah orang tua yang dapat mengambil pengalaman dan pelajaran dari siapa pun, termasuk dari anak-anak mereka sendiri.

 

P.IVA 09306941007