Pendidikan merupakan suatu kebutuhan manusia untuk proses dapat mengkomunikasikan dunia dengan masyarakat dan sekitarnya, pendidikan merupakan hal yang penting di masa depan, begitu pula pendidikan di Indonesia dimulai pada saat Indonesia belum merdeka. Pendidikan juga menjadi hal yang harus diutamakan karena pendidikan itu sendiri dapat membentuk karakter pribadi setiap orang apabila benar-benar tekun dalam mengupayakannya sebagaimana tertuang dalam tujuan pendidikan. userslot merupakan salah satu situs yang memberikan edukasi tentang slot.
Menurut “Ki Hadjar Dewantara, seseorang harus merdeka baik lahir, batin, dan rohani. Karena kemerdekaan dibatasi oleh aturan-aturan yang mengarah pada hidup berdampingan secara damai, maka hal ini sangat mendukung sikap-sikap seperti keberagaman dan kekeluargaan, musyawarah, juga toleransi, kebersamaan dalam demokrasi, tanggung jawab dan disiplin mampu berkembang dan selaras untuk mencapai keutuhan seluruh aspek kemanusiaan pada setiap pribadi.”
Dengan demikian, sebelum ada pendidikan saat ini, dahulu sebelum kemerdekaan ada beberapa jenis pendidikan di Indonesia, yaitu:
1. Pada Zaman Kuno
Pendidikan pada masa Purba, atau masa Pra-Melek huruf (masa batu tua) sekitar 95% dari masa prasejarah teknologi Indonesia. Kebudayaan pada masa pra-aksara ini disebut dengan kebudayaan paleolitik dan neolitik, begitu juga dengan masa pra-aksara. masyarakat pada masa ini merupakan masyarakat yang berbeda dengan masyarakat yang berperilaku (egaiter), dan kepercayaan yang dibawanya adalah kepercayaan animisme dan dinamisme, pada zaman dahulu banyak terlibat dalam pembelajaran atau pendidikan yang bertujuan untuk menjamin generasi muda dapat membentuk generasi yang baik sehingga dapat mencari nafkah, dan membela diri, serta kehidupan bermasyarakat, agar mentaati kaidah nilai adat dan agama, pada zaman dahulu sistem pendidikan hanya diterapkan dalam keluarga. dan kehidupan sosial secara alami, atau apa adanya, karena tidak adanya pendidikan formal.”
2. Pada Masa Penjajahan Jepang Awal masa pendudukan Jepang.
Kebijakan yang diterapkan pemerintah Jepang dalam bidang pendidikan adalah:
- Menghapuskan diskriminasi dalam menciptakan sistem pendidikan. Pada masa penjajahan Belanda, masyarakat yang dapat memperoleh kesempatan pendidikan formal hanyalah masyarakat pribumi kelas menengah ke atas sehingga masyarakat kecil tidak mendapatkan kesempatan mendapatkan pendidikan yang layak. Pada akhirnya Jepang mulai menyelenggarakan pendidikan bagi seluruh masyarakat dari semua lapisan masyarakat yang berhak memperoleh pendidikan formal. Jadi melaksanakan jenjang pendidikan 6 tahun SD, 3 tahun SMP, dan 3 tahun SMA. Dan sistem ini masih berlaku sampai sekarang di Indonesia karena dianggap sebagai warisan dari Jepang.
- Melaksanakan pendidikan kemiliteran karena kurikulum ini dibuat untuk keperluan perang sehingga siswi diwajibkan mengikuti kelas pelatihan dasar kemiliteran dan wajib hafal lagu kebangsaan Jepang dan Indonesia, guru juga wajib menggunakan bahasa Jepang bukan bahasa Belanda.
- Ada hal menarik di sini dimana masyarakat dituntut untuk menghormati dewa matahari. Penghormatan ini biasanya dilanjutkan dengan nyanyian lagu kebangsaan Jepang. Jadi, tidak semua masyarakat Indonesia menerima kebiasaan tersebut, terutama di kalangan umat Islam. Sehingga pelaksanaan Seikerei mendapat tentangan keras dari ulama Islam, salah satunya adalah perlawanan dari salah satu ulama yaitu KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Zainal Mustafa Pengasuh Pondok Pesantren Sukamanah, Jawa Barat.
3. Masa Kolonial Belanda
Awal kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia adalah di Pulau Jawa tepatnya dengan tujuan untuk berdagang dan dengan tujuan menguasai kekuasaan baru, setelah Portugis berhasil bergabung dalam badan penyelenggara VOC pada abad ke-16. Dipercaya bahwa agama Katolik yang dibawa harus diganti dengan agama Protestan yang dianutnya, hal inilah yang mendasari didirikannya sekolah agama karena dahulu banyak sekali agama Kristen (Katolik) yang dibawa oleh bangsa Portugis.
Kurikulum yang digunakan adalah membaca, menulis dan beribadah. atau doa, diundang guru dari Belanda yang digaji, salah satu alasan kuat tidak adanya sistem sekolah di Pulau Jawa adalah karena Pulau Jawa tidak dipengaruhi oleh Portugal. Sekolah pertama didirikan di wilayah Jakarta dengan tujuan untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten sehingga dapat bekerja di bidang administrasi. Bahasa Belanda merupakan bahasa yang menjadi bahasa pengantar dan setelah itu didirikanlah sekolah-sekolah kejuruan pada abad ke 19 dan 20, pada saat itu muncul kelompok baru yang berwatak cerdik, pandai, dan mendapat pendidikan barat namun pendidikan tersebut tidak mendapat izin.
Masa pendidikan kolonial Belanda dapat dibedakan menjadi dua jalur penyelenggaraan pendidikan, yaitu:
- Pendidikan yang diciptakan oleh pemerintah Belanda dan diikuti oleh gerakan sebagai cara perjuangan mencapai kemerdekaan dan mempelopori tercapainya pendidikan nasional di Indonesia.
- Ciri-ciri pendidikan yang diciptakan oleh Pemerintah Kolonial Belanda adalah bertujuan memberikan pendidikan untuk menghasilkan dan menghasilkan tenaga kerja yang murah untuk menunjang kelangsungan hidup para penjajah, sehingga pada saat ini masyarakat memang disuruh pergi. ke sekolah, selain untuk mencapai kepuasan dari penjajahan Belanda itu sendiri,
- Adanya dualisme pendidikan
- Sistem konkordansi merupakan sistem dasar yang berdasarkan aturan-aturan itu sendiri
- Adanya sentralisasi proses pendidikan
- Menghambat pergerakan nasional, karena yang bergerak hanyalah sistem kolonial Belanda itu sendiri.
Dari pembahasan ini, dapat disimpulkan bahwa sejarah pendidikan di Indonesia tidak hanya terjadi dalam satu periode saja, namun seiring perkembangan zaman pendidikan di Indonesia mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Baca Juga : Apa Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini?